Instalasi Listrik Rumah Tangga



Kali ini Kami akan menjelaskan tentang instalasi listrik rumah tangga. Instalasi listrik rumah tinggal adalah suatu sistem atau rangkaian yang digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik ke lampu atau perangkat listrik lainnya untuk menunjang kegiatan rumah tangga sehari-hari.

Instalasi listrik pada dasarnya dibagi menjadi dua yaitu instalasi penerangan listrik dan instalasi tenaga listrik. Instalasi penerangan listrik adalah semua instalasi yang digunakan untuk memberikan tenaga listrik pada lampu.

Instalasi tenaga listrik adalah instalasi yang digunakan untuk menjalankan perangkat listrik selain lampu seperti mesin cuci, setrika, televisi, dan lain-lain.

Pemasangan instalasi listrik pada rumah tinggal tidak dilakukan sembarangan karena berkaitan dengan keselamatan dan kenyamanan hidup. Sebelum pemasangan suatu instalasi listrik, harus dibuat denah berdasarkan denah bangunan yang akan ditempati.

Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah persyaratan pekerjaan, pelaksanaan, bahan yang digunakan, waktu yang dibutuhkan dan sebagainya.

Untuk pemasangan instalasi listrik rumah tinggal, gambar denah terlebih dahulu harus dibuat berdasarkan denah bangunan tempat instalasi tersebut akan dipasang. Gambar harus jelas, mudah dibaca dan dipahami.

Denah bangunan biasanya disederhanakan. Dinding digambar dengan satu garis agar lebih tipis, kabel listrik karena lebih penting digambar lebih tebal. Agar gambarnya rapi, Sobat harus memilih ketebalan garis yang tepat. Gambar-gambar yang biasanya dibutuhkan adalah sebagai berikut.

Pengertian Sirkuit Instalasi Listrik

Instalasi listrik didefinisikan sebagai suatu rangkaian terpadu yang menghubungkan sumber listrik ke rumah-rumah penduduk dengan suatu media penghantar (konduktor). Muatan listrik yang timbul akibat gesekan antara elektron dan proton.

Sistem kelistrikan dibagi menjadi dua, yaitu sumber daya AC (arus bolak-balik) dan sumber daya DC (arus searah).

Persiapan Pemasangan Instalasi Listrik Rumah

Sebelum melakukan instalasi listrik rumah, tentunya Sobat perlu melakukan persiapan yang matang terlebih dahulu. Mulai dari perlengkapan atau kebutuhan hingga urusan biaya instalasi listrik rumah. Tujuannya agar seluruh proses bisa berjalan lancar tanpa hambatan.

Ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian khusus sebelum memasang instalasi listrik rumah tangga. Apa pun? Baca lebih lanjut di bawah ini:

1. Menghitung ukuran atau luas suatu bangunan

Ukuran bangunan merupakan hal penting yang harus diperhatikan saat Sobat memasang instalasi listrik. Luas area hunian ini setidaknya bisa memberikan gambaran kebutuhan material yang dibutuhkan nantinya.

Misalnya untuk menghitung panjang kabel listrik yang dibutuhkan. Selain itu, jumlah sakelar, fitting, dan lampu juga dapat dihitung dengan jelas pada saat yang bersamaan. Tentunya Sobat bisa lebih leluasa mengalokasikan anggaran untuk kebutuhan instalasi dengan lebih bijak. Tidak kurang juga tidak meninggalkan terlalu banyak kelebihan peralatan.

2. Mengetahui denah ruangan di rumah

Jumlah ruangan di dalam rumah juga penting untuk diperhatikan. Pasalnya, setiap ruangan membutuhkan bahan yang berbeda terkait lampu, fitting, kabel atau stop kontak.

Dengan mengetahui denah rumah, Sobat juga akan lebih mudah dalam menentukan skema instalasi listrik rumah. Misalnya, tempat meletakkan lampu, sekring, atau sakelar dan soket.

Selain itu, Sobat juga dapat meminimalkan kesalahan instalasi dalam instalasi. Sebab, skemanya sudah disiapkan jauh-jauh hari.

3. Daya listrik yang dibutuhkan

Sebelum memutuskan untuk membuat instalasi listrik rumah, sebaiknya tentukan juga berapa besar daya listrik yang dibutuhkan. Misalnya disesuaikan dengan kebutuhan sehari-hari dan kondisi hunian. Apalagi bagi Sobat yang memiliki hunian tingkat tinggi, ya?

Cara memasang rumah bertingkat tentunya berbeda dengan rumah tidak bertingkat. Begitu juga dengan rumah dengan ukuran yang besar, daya yang dibutuhkan tentunya lebih banyak. Dengan memperkirakan kemungkinan-kemungkinan tersebut, Sobat akan dapat memperkirakan berapa besar daya yang dibutuhkan untuk bangunan tersebut.

Dengan demikian, Sobat juga bisa memperkirakan berapa ukuran MCB yang dibutuhkan nantinya. Jika memang membutuhkan skala besar, Sobat juga bisa membuat instalasi listrik rumah 2 MCB atau lebih. Baca juga: cara memasang MCB tambahan di rumah.

Dengan membagi instalasi menjadi beberapa papan penghubung, jika terjadi kerusakan akan lebih mudah untuk diperbaiki. Selain itu, jika terjadi kerusakan atau korsleting juga mudah dideteksi. Selain itu juga dapat terhindar dari kerusakan yang menyebar ke seluruh jaringan.

4. Siapkan bahan yang dibutuhkan

Rincian biaya juga penting untuk dipersiapkan saat memasang instalasi listrik. Biaya yang dikeluarkan berkaitan erat dengan bahan apa saja yang dibutuhkan dalam proses tersebut.

Setelah mengetahui luas bangunan, serta komponen dan alat listrik apa saja yang perlu disiapkan, maka yang perlu Sobat lakukan hanyalah menyiapkan berbagai bahan yang dibutuhkan.

Untuk mempermudah proses pemasangan instalasi listrik, Sobat juga bisa berkonsultasi dengan layanan terkait. Hal ini tentunya sangat membantu bagi Sobat yang masih awam dengan instalasi listrik.

Komponen Instalasi Listrik Rumah Tangga dan Fungsinya

Komponen untuk instalasi listrik yang diperlukan antara lain :

1. Meteran Listrik

Meteran listrik merupakan komponen listrik yang berfungsi sebagai pembatas daya yang digunakan oleh konsumen. Fungsinya sebagai pencatat atau penghitung daya yang digunakan konsumen setiap bulannya.

Pemasangan meteran listrik umumnya di depan rumah. Tujuannya untuk memudahkan petugas PLN mencatat nomor ID pelanggan dan mencatat daya yang digunakan konsumen dalam periode pemakaian listrik 1 bulan.

2. Pengaman listrik

Pengaman kelistrikan atau sekring merupakan bagian yang sangat penting. Fungsinya sebagai pengaman instalasi listrik pada saat terjadi korsleting pada jaringan atau beban dengan memutus arus listrik.

Jenis pengaman listrik ini ada 2 yakni :

A. Pelindung listrik tipe leleh

Jenis pengaman listrik yang menyatu yang dikenal sebagai sekering. Sistem kerjanya yaitu kabel pada sekring akan meleleh dan putus jika terjadi korsleting pada jaringan instalasi atau pada peralatan instalasi.

Kelebihan pengaman kelistrikan tipe fuse adalah jika sekring putus cukup menekan tombol kecil pada sekring untuk menormalkan kembali.

B. Pelindung listrik tipe termal

Jenis perlindungan termal ini dikenal sebagai MCB (Miniatur Circuit Breaker). MCB adalah jenis pengaman kelistrikan yang bekerja dengan sistem termal atau panas.

Jika terjadi kelebihan daya atau terjadi korsleting, proteksi listrik tipe termal akan memutus arus listrik secara mekanis. Untuk kembali ke posisi normal, cukup dengan menarik saklar yang ada pada pengaman listrik pada posisi ON.

3. Kabel Listrik

Kabel merupakan bagian dari suatu instalasi listrik yang berfungsi untuk menghubungkan suatu peralatan dengan peralatan lainnya. Beberapa jenis kabel yang sering digunakan pada instalasi listrik rumah tangga yaitu kabel NYA dan kabel NYM.

A. Kabel NYA

Kabel NYA adalah kabel inti tunggal yang berisi satu kabel dengan pita PVC.

B. Kabel NYM

Kabel NYM adalah kabel inti tunggal yang berisi antara 2−4 inti kawat tunggal.

4. Saklar

Pada instalasi listrik rumah tangga, saklar merupakan komponen yang berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan lampu (on/off). Berdasarkan jumlah tombolnya, sakelar dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sakelar tunggal dan sakelar ganda.

A. Saklar tunggal

Sakelar tunggal adalah sakelar yang hanya memiliki satu tombol on/off.

B. Saklar majemuk

Beberapa sakelar adalah sakelar yang memiliki lebih dari satu tombol on/off.

 5. Stop kontak

Outlet adalah bagian terminal yang terdapat pada rangkaian instalasi listrik rumah tangga. Pemasangan stopkontak selalu menempel secara permanen pada dinding/dinding.

Peralatan yang harus disiapkan untuk instalasi listrik rumah antara lain :

A. Tang potong

Fungsi utama tang potong adalah untuk memotong bahan yang terbuat dari logam, seperti kaki-kaki komponen, kaki-kaki tembaga, kawat, dan sebagainya.

B. Obeng

Obeng digunakan untuk mengendurkan dan mengencangkan baut. Jenis obeng dibedakan berdasarkan ujung obeng. Ada jenis obeng plus, obeng minus, obeng segi enam, dan lain-lain.

C. Gergaji besi

Gergaji besi adalah alat untuk memotong besi. Gergaji besi juga digunakan untuk memotong bahan lain, seperti akrilik, pipa PVC, aluminium, dan sebagainya.

Instalasi Listrik Rumah Tangga


Cara Memasang Instalasi Listrik Rumah Tangga

Memasang rangkaian listrik sebenarnya tidak hanya bisa dilakukan oleh para profesional. Karena memasang instalasi listrik rumah sederhana Sobat juga bisa mempelajari dan menerapkannya sendiri di rumah.

Jika ingin lebih efisien, misalnya. Bisnis instalasi listrik ini tentunya bisa Sobat tangani sendiri. Namun meski bisa dipelajari, sebaiknya pemasangannya juga harus disesuaikan dengan standar PLN. Lantas, apa saja langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pemasangan rangkaian listrik?

1. Mendobrak tembok

Langkah pertama yang perlu Sobat lakukan adalah mendobrak tembok. Ini nantinya akan berfungsi sebagai media untuk memasang instalasi listrik. Sobat membutuhkan wadah untuk sakelar dan soket.

Jika Sobat sudah menyiapkan gambar instalasi listrik rumah, sebaiknya Sobat juga mulai merancang skema penempatan sakelar dan soket. Setelah itu, Sobat bisa langsung melakukan pemukulan pada dinding sesuai kebutuhan.

2. Membuat jalur kabel

Sudah selesai membobol tembok rumah, kan? Selanjutnya buat jalur kabel dengan melubangi dinding pada area yang dibutuhkan. Sebagai referensi, pemasangan jalur kabel ini biasanya dilakukan di dekat plafon rumah.

Dalam prosesnya, Sobat bisa menyiapkan pipa PVC 5/8 untuk dudukan kabel. Pipa ini berfungsi sebagai pelindung yang membantu mengamankan kabel dari kerusakan. Seperti yang kita ketahui, kerusakan pada kabel ini seringkali memicu risiko tersengat dan lain-lain.

3. Pemasangan Kotak MCB atau ELCB

MCB atau ELCB sangat dianjurkan untuk dipasang pada instalasi listrik. Fungsinya untuk melindungi jika terjadi korsleting atau kebocoran pada jaringan listrik.

Dalam pemasangan MCB atau ELCB sebaiknya diletakkan pada posisi yang dekat dengan sumber listrik utama. Penempatan MCB atau ELCB di dekat sumber listrik bukan tanpa alasan bukan? Tujuannya adalah untuk membuat kabel lebih mudah.

4. Memasang kabel jalur utama

Dalam hal skema instalasi listrik rumah, Sobat harus memperhatikan kabel saluran utama. Berikut beberapa hal yang tidak boleh Sobat lewatkan untuk kelancaran instalasi nantinya:

Pastikan Sobat menggunakan kabel yang sesuai standar, yaitu harus lengkap dan dipasang sesuai petunjuk. Misalnya digunakan 3 jenis kabel yaitu kabel merah (+) atau yang dikenal dengan kabel fasa. Dan kabel biru (-) atau kabel netral dan juga kabel ground kuning-hijau.

Pasang kabel dari jalur utama yaitu dari MCB atau ELCB. Kemudian sambungkan kabel-kabel dari jalur utama ke stop kontak, lampu, fitting sesuai kebutuhan.

5. Hubungkan kabel sesuai kebutuhan

Seperti yang sudah kita bahas di atas, kabel dari jalur utama kemudian akan disambungkan pada titik-titik tertentu sesuai kebutuhan. Misalnya menghubungkan kabel listrik dengan saklar, stop kontak, lampu, dan lain sebagainya.

Agar tidak berantakan, Sobat bisa menggunakan mur kawat atau kotak timbul. Penggunaan perangkat ini akan membuat penerimaan antar kabel lebih terorganisir. Bukan hanya soal kerapian, penggunaan mur kawat juga menjadi salah satu titik aman dalam memasang instalasi listrik.

6. Penyelesaian

Tahap terakhir dalam proses pemasangan instalasi listrik rumah adalah tahap finishing. Pada tahap ini, Sobat hanya perlu merapikan bagian-bagian yang membutuhkan sentuhan ekstra.

Misalnya memasang sakelar, soket, dan kabel jaringan sesuai dengan tempatnya. Kemudian sebagai penutup, tutup kembali jalur kabel dengan semen agar dinding terlihat lebih rapi. Agar lebih rapi, jangan lupa gunakan cat yang mirip dengan dinding di sekitar area ya?

Tips Aman Instalasi Listrik Rumah

Pemasangan instalasi listrik tidak hanya bisa dilakukan oleh para profesional. Hal ini karena jika Sobat mengetahui panduan instalasi, pengetahuan itu juga dapat dipraktikkan sesuai kebutuhan.

Namun, ketika memutuskan untuk memasang instalasi listrik rumah sendiri, pastikan Sobat juga melakukannya sesuai prosedur. Sehingga resiko dan dampak buruk akibat salah instalasi listrik dapat dihindarkan.

Jadi apa yang perlu Sobat pelajari sebelum benar-benar memasang instalasi listrik? Berikut tips dasar agar instalasi listrik di rumah Sobat terhindar dari risiko korsleting.

1. Menggunakan Kabel Standar SNI

Untuk menjaga keamanan instalasi listrik di rumah, penggunaan material yang berkualitas sangat dianjurkan. Salah satunya adalah penggunaan kabel dengan standar SNI (Standar Nasional Indonesia.

Sobat dapat menemukan informasi spesifikasi kabel dengan standar SNI yang paling sesuai untuk kebutuhan perumahan.

Kabel berstandar SNI tidak hanya dijamin aman, tetapi juga tidak mudah terkelupas atau terkikis. Untuk meminimalkan efek berbahaya dari arus listrik, Sobat juga dapat membungkus kabel instalasi dengan pipa fleksibel untuk perlindungan tambahan.

2. Membagi jalur instalasi listrik

Tips selanjutnya yang bisa Sobat terapkan untuk menjaga keamanan instalasi listrik adalah dengan membagi jalur. Maksudnya membuat beberapa jalur instalasi listrik meskipun berada dalam satu hunian.

Karena jika terjadi korsleting atau kerusakan akan lebih mudah ditangani dan tidak berpotensi tertabrak dan menyebar ke jaringan lain. Dalam hal ini tentu saja keamanan menjadi pertimbangan utama.

3. Menggunakan jalur terpisah untuk perangkat berdaya tinggi

Yang perlu Sobat garis bawahi, beberapa perangkat elektronik berdaya tinggi memerlukan jalur pemasangannya sendiri. Misalnya peralatan listrik seperti pemanas, AC, mesin pompa air dan sejenisnya.

Hal ini karena perangkat berdaya tinggi dapat membuat tegangan listrik tidak stabil karena kelebihan beban.

Tujuannya adalah dengan menggunakan jalur terpisah maka akan meminimalisir terjadinya hal ini. Pembagian jalur arus listrik juga akan membuat kabel lebih awet. Hal ini dikarenakan beban arus listrik tidak berlebihan, sehingga kabel tidak mudah rusak.

4. Membumikan instalasi listrik

Grounding atau pentanahan juga penting untuk diperhatikan. Bahkan untuk kebutuhan rumah tinggal pun tidak ada jaminan bisa terhindar dari risiko kebocoran arus listrik. Nah pemasangan grounding atau pentanahan ini dapat melindungi listrik dari arus bocor.

Tidak hanya itu, pemasangan grounding juga dapat menghindarkan listrik dari risiko besar lainnya. Misalnya terkena sambaran petir, korsleting, tersengat listrik dan lain sebagainya. Untuk pemasangan grounding pastikan Sobat memasangnya di tempat yang aman sesuai prosedur ya?

5. Periksa kualitas pemasangan secara berkala

Setelah memasang instalasi listrik rumah tangga, Sobat juga perlu melakukan pengecekan secara berkala. Setelah menggunakannya untuk beberapa waktu, pasti akan menemukan beberapa kerusakan.

Misalnya, ada kerusakan pada kabel atau jenis perangkat lainnya. Kemudian Sobat bisa langsung menggantinya dengan peralatan baru. Dengan melakukan pengecekan secara berkala maka pemasangan juga dapat terhindar dari berbagai masalah karena selalu terkontrol sehingga selalu dalam kondisi baik.

Demikianlah pengenalan langkah komponen instalasi listrik rumah tangga beserta langkah dalam memasang instalasi listrik rumah tangga.



Related Post:

Back To Top