Mungkin Anda lagi bingung mau beli MCB tapi tidak tahu mana merk MCB listrik yang bagus. Nah untuk menjawab kebingungan Anda, kali ini Saya akan berbagi informasi tentang merk MCB standar PLN yang bagus dan awet.
Berdasarkan pengalaman Saya di bidang perlistrikan, merk MCB yang bagus dan terbaik yang paling banyak dipakai oleh PLN adalah merk Schneider. Maka tak heran kalau harga MCB ini paling mahal di antara merk MCB lainnya yang ada di pasaran.
Sebagai contoh, harga MCB Schneider di Bukalapak adalah sebagai berikut :
- MCB Schneider Domae 1 pole 6 - 20 Ampere : Rp 42.000 - Rp. 53.000
- MCB Schneider 1 pole 2-6 Ampere : Rp 40.000 - Rp. 70.000
- MCB Schneider 1 pole 25 Ampere : Rp 95.000
- MCB Schneider 3 pole 63 Ampere : Rp 395.000 - Rp. 895.000
MCB ini dapat digunakan untuk penggunaan arus pendek dengan daya listrik di bawah angka 4,5 kA. Merek ini memiliki standar SNI dengan nomor registrasi 04-6507.1-2002 / Amd1-2006.
Selain Schneider, merk MCB standar PLN lainnya adalah ABB. ABB memang terkenal sebagai salah satu MCB yang telah memperoleh izin dari PLN. MCB ini dibuat dengan teknologi canggih sehingga sangat aman untuk memutuskan sambungan listrik jika terjadi kesalahan.
ABB telah dilengkapi dengan sertifikasi standar internasional yaitu IEC 60898. Jadi dijamin aman dan berkualitas. MCB ini sangat cocok untuk diterapkan di bangunan komersial dan juga perumahan.
Merk lainnya adalah Moulded MCB. Molded adalah MCB yang sudah sangat terkenal di dunia, tidak terkecuali di Indonesia. MCB ini dibuat dari bahan berkualitas tinggi sehingga wajar jika harganya lebih mahal daripada MCB lainnya.
Lalu mengapa kita harus menggunakan MCB standar PLN ? Agar jika terjadi sesuatu yang diinginkan, misalnya konsluiting, maka tidak akan terjadi kebakaran karena MCB berperan sebagai pencegah hal itu. Berbeda kalau MCB di bawah standar, maka kemungkinan tidak berfungsi sebagai pembatas arus ketika konsluit, bisa terjadi sehingga MCB malah menjadi panas dan timbul api akhirnya kebakaran.
Jadi berhati-hatilah dalam menggunakan MCB, serahkan saja kepada ahlinya atau PLN yang lebih tahu persoalan tentang merk MCB standar PLN. Selanjutnya baca juga perihal :
Berdasarkan pengalaman Saya di bidang perlistrikan, merk MCB yang bagus dan terbaik yang paling banyak dipakai oleh PLN adalah merk Schneider. Maka tak heran kalau harga MCB ini paling mahal di antara merk MCB lainnya yang ada di pasaran.
Sebagai contoh, harga MCB Schneider di Bukalapak adalah sebagai berikut :
- MCB Schneider Domae 1 pole 6 - 20 Ampere : Rp 42.000 - Rp. 53.000
- MCB Schneider 1 pole 2-6 Ampere : Rp 40.000 - Rp. 70.000
- MCB Schneider 1 pole 25 Ampere : Rp 95.000
- MCB Schneider 3 pole 63 Ampere : Rp 395.000 - Rp. 895.000
MCB ini dapat digunakan untuk penggunaan arus pendek dengan daya listrik di bawah angka 4,5 kA. Merek ini memiliki standar SNI dengan nomor registrasi 04-6507.1-2002 / Amd1-2006.
Selain Schneider, merk MCB standar PLN lainnya adalah ABB. ABB memang terkenal sebagai salah satu MCB yang telah memperoleh izin dari PLN. MCB ini dibuat dengan teknologi canggih sehingga sangat aman untuk memutuskan sambungan listrik jika terjadi kesalahan.
ABB telah dilengkapi dengan sertifikasi standar internasional yaitu IEC 60898. Jadi dijamin aman dan berkualitas. MCB ini sangat cocok untuk diterapkan di bangunan komersial dan juga perumahan.
Merk lainnya adalah Moulded MCB. Molded adalah MCB yang sudah sangat terkenal di dunia, tidak terkecuali di Indonesia. MCB ini dibuat dari bahan berkualitas tinggi sehingga wajar jika harganya lebih mahal daripada MCB lainnya.
Lalu mengapa kita harus menggunakan MCB standar PLN ? Agar jika terjadi sesuatu yang diinginkan, misalnya konsluiting, maka tidak akan terjadi kebakaran karena MCB berperan sebagai pencegah hal itu. Berbeda kalau MCB di bawah standar, maka kemungkinan tidak berfungsi sebagai pembatas arus ketika konsluit, bisa terjadi sehingga MCB malah menjadi panas dan timbul api akhirnya kebakaran.
Jadi berhati-hatilah dalam menggunakan MCB, serahkan saja kepada ahlinya atau PLN yang lebih tahu persoalan tentang merk MCB standar PLN. Selanjutnya baca juga perihal :