Pengertian MCB 1 Fasa dan 3 Fasa


MCB TERLARIS
MCB Merlin Gerin Biru
MCB Box 1 Fasa
MCB SZMR
MCB Chint
MCB Schneider Biru
MCB New Pallas
MCB Box Broco 1 Phase


Untuk mengetahui pengertian MCB 1 fasa dan 3 fasa, baca terus uraian berikut in. MCB adalah kependekan Bahasa Inggris dari Miniature Circuit Breaker. Umumnya MCB dipakai oleh pihak PLN untuk membatasi arus serta sebagai pengaman pada suatu instalasi listrik. MCB berfungsi sebagai pengaman hubung singkat (short circuit) dan juga berfungsi sebagai pengaman overload.

Secara otomatis MCB akan langsung memutus arus jika arus yang melewatinya melebihi arus nominal yang telah ditentukan pada MCB.

Pengertian MCB 1 Fasa dan 3 Fasa


Menurut laman Elektronika Kelistrikan, MCB adalah salah satu jenis pengaman listrik untuk melindungi atau mengamankan atau mencegah sistem instalasi listrik dari arus yang melebihi kapasitasnya.

Arus yang mengalir pada suatu penghantar akan menimbulkan bahaya kelistrikan seperti bahaya kebakaran akibat selting.

MCB yang dibuat hanya memiliki satu kutub dipakai untuk pengamanan satu fasa, sedangkan untuk pengaman 3 fasa memiliki 3 kutub dengan tuas disatukan sehingga jika terjadi gangguan pada salah satu kutub, maka yang lain juga ikut terputus.

MCB 1 fasa biasanya digunakan untuk pengamanan instalasi rumah sederhana, sedangkan MCB 3 fasa biasanya digunakan untuk instalasi rumah yang memiliki PHB sebagai konektornya. Di pasaran, MCB biasanya tersedia dengan batasan arus: 2A, 4A, 6A, 10A, 16 A, 20 A, 25A, 32A, 50A dan 64A. MCB nominal ditentukan oleh jumlah arus yang dapat dialirkan, satuan arus adalah Ampere.

Banyak perangkat yang saat ini menggunakan MCB listrik, mulai dari AC, komputer / laptop, lampu dan masih banyak lagi. Umumnya customer PLN di Indonesia sampai sekarang ini masih memakai MCB 2 A, karena masih banyak pelanggan yang menggunakan daya 450VA (Volt Ampere).

Prinsip Kerja dan Konstruksi MCB

Prinsip kerja dasar dari MCB adalah memutuskan rangkaian jika terjadi korsleting listrik atau kelebihan beban. MCB memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • Arus beban dapat terputus bila panas yang dihasilkan melebihi panas yang diijinkan
  • Arus hubung singkat dapat diputus tanpa penundaan
  • Setelah perbaikan dilakukan, MCB dapat digunakan kembali.

Prinsip kerja menurut laman Teknik Elektronika adalah sebagai berikut. Pada kondisi normal, MCB berfungsi sebagai saklar manual yang dapat menghubungkan (ON) dan memutus (OFF) arus listrik. Kalau ada kelebihan beban atau hubung singkat, maka MCB akan secara otomatis bisa memutus arus listrik yang melewatinya.

Secara visual kita bisa melihat perpindahan knob atau tombol dari kondisi ON ke kondisi OFF. Operasi otomatis ini terjadi dengan dua cara seperti terlihat pada gambar di bawah ini, yaitu dengan cara Magnetic Tripping (pemutusan arus listrik Magnetik) dan Thermal Tripping (Pemutusan arus listrik dalam Thermal / Temperatur).

Thermal Tripping (Pemutusan Arus Listrik dengan Suhu Tinggi)

Pengertian MCB 1 Fasa dan 3 Fasa


Pada kondisi Overload, arus yang mengalir melalui Bimetal menyebabkan temperatur Bimetal itu sendiri menjadi tinggi. Temperatur panas itu mengakibatkan bimetal melengkung sampai memutus kontak MCB (Trip).

Magnetic Tripping (Pemutusan Magnetik Listrik)

Pengertian MCB 1 Fasa dan 3 Fasa


Ketika ada korsleting tiba-tiba atau kelebihan beban yang sangat tinggi (Beban Berlebih), Trippping Magnetik atau pemutusan arus listrik Magnetik akan diterapkan. Jika terjadi korsleting atau beban berlebih yang berat, medan magnet pada Solenoid MCB akan menarik kait (bar) sehingga memutuskan kontak MCB (Trip).

Sebagian besar MCB (Miniature Circuit Breaker) yang digunakan saat ini menggunakan dua circuit breaker ini (Thermal Tripping dan Magneting Tripping).

Fungsi MCB

Inilah beberapa fungsi MCB menurut laman Aneka TeknikKejuruan :

Pengaman Korsleting

Korsleting sangat umum terjadi di Indonesia. Tidak jarang rumah atau pasar terbakar karena korsleting. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya korsleting salah satunya adalah tidak menggunakan pengaman hubung singkat.

Misalnya ada rumah yang mencuri atau mengambil listrik langsung dari tiang listrik. Listrik yang diambil langsung dialirkan ke sakelar kemudian diteruskan ke lampu dan beberapa perangkat elektronik lainnya.

Apabila suatu saat beban melebihi batas kabel dan terjadi korsleting maka tidak ada pengaman yang dipasang sehingga menimbulkan panas dan percikan api. Panas dan percikan api itulah yang akan menimbulkan kebakaran.

Mengamankan kelebihan beban

Biasanya pelanggan sudah melakukan kontrak listrik dengan PLN. Kontraknya adalah berapa daya yang dikontrak oleh pelanggan tersebut. Misalnya, pelanggan mengkontrak 450 daya, jadi jika daya yang digunakan melebihi 450, maka MCB akan otomatis trip.

Pemasangan yang dilakukan oleh PLN di rumah pelanggan sesuai dengan kontrak yang telah disepakati, misalnya dengan daya 450, maka kabel yang akan dipasang sesuai untuk 450 daya. Semakin besar daya yang dikontrak maka penyetelan kabel juga akan dilakukan.

Kabel memiliki daya hantar listrik tersendiri, jika kita menghantarkan arus 30A dengan kabel kecil maka kabel tersebut tidak akan kuat dan lama kelamaan akan panas dan terbakar.

Bayangkan jika MCB yang kita gunakan tidak membatasi penggunaan arus, bisa jadi karena banyak orang yang kurang paham dengan listrik, ada kebakaran dimana-mana akibat listrik.

Sebagai saklar utama

MCB yang dipasang dirumah kita selain berfungsi sebagai pengaman dari terjadinya korsleting dan beban lebih juga dapat berfungsi sebagai saklar utama instalasi rumah kita. Jika kita ingin memasang lampu atau memasang stop kontak di rumah kita, maka kita hanya perlu menggunakan MCB untuk memutus semua arus listrik di rumah.

Pemutus arus

Disamping itu, MCB pun bisa dipakai sebagai pemutus listrik ketika Sobat travelling dalam tempo yang lama. Misal Sobat ingin keluar kota selama 1 minggu, jangan lupa matikan listrik dirumah Sobat dengan cara mematikan saklar MCB. Pemutusan arus ini dapat dilakukan secara manual maupun otomatis.

Membatasi penggunaan tenaga listrik

Membagi instalasi menjadi beberapa kelompok, agar lebih mudah mendeteksi kerusakan listrik dan bila ada gangguan atau perbaikan dalam satu kelompok tidak mengganggu kelompok yang lain.

Keunggulan MCB

  • Dapat memutus rangkaian 3 fasa meskipun terdapat korsleting di salah satu fasa.
  • Memiliki respon yang baik jika terjadi korsleting atau kelebihan beban.
  • Dapat digunakan kembali setelah rangkaian diperbaiki karena korsleting atau kelebihan beban.

Jenis MCB

Jenis MCB ini ada yang berdasarkan prinsip kerjanya.

MCB Termal

Jenis MCB ini memiliki pelat Bimetal yakni kombinasi 2 logam dengan koefisien muai yang berbeda. Bimetalik akan membengkok jika ada panas yang disebabkan oleh arus listrik berlebih, maka pelat bimetalik ini akan menggerakkan tuas pemutus untuk memutus arus listrik. MCB Thermis berfungsi untuk mengamankan arus beban berlebih,

MCB Elektromagnetik

Pemutusan arus listrik berbasis elektromagnetik dilakukan oleh kumparan yang terdapat dalam MCB. Saat terjadi korsleting maka kumparan akan diinduksi dan area sekitarnya akan memiliki medan magnet sehingga akan menarik poros dan mengoperasikan tuas pemutus. Elektromagnetik MCB berfungsi untuk mengamankan jika terjadi korsleting.

Ada juga jenis MCB berdasarkan kegunaan dan wilayah kerjanya. MCB jenis ini dibedakan menjadi 5 jenis, yaitu:

MCB Tipe Z, yakni MCB dengan peringkat dan kapasitas pemutusannya kecil

MCB Tipe K, yakni MCB dengan peringkat dan kapasitas pemutusannya kecil

MCB Tipe G, untuk keamanan motor dan punya peringkat besar. MCB tipe ini dipakai buat mengamankan motor listrik kecil untuk arus AC dan DC, peralatan listrik dan juga rangkaian akhir yang besar untuk penerangan, misalnya penerangan ruangan pabrik.

Berfungsi sebagai penghalang elektromagnetik pada 8 In - 11 I n untuk arus bolak-balik, atau pada 14 In untuk arus searah. Kontak sakelar dan ruang, pemadam api busur memiliki konstruksi khusus. Oleh karena itu jenis MCB ini dapat memutus arus hubung singkat yang besar yaitu sampai dengan 1500 A.

MCB Tipe L, untuk kabel atau keamanan jaringan dengan rating besar. Pada MCB jenis ini, suhu termal diatur sesuai dengan kenaikan suhu konduksi. Jika terjadi kelebihan beban dan suhu konduksi melebihi nilai tertentu, elemen logam akan memutus arus.

Jika terjadi korsleting, arus diputus oleh penghalang elektromagnetik. Untuk arus bolak-balik yang setara dengan 4 In - 6 In' dan arus searah yang setara dengan 8 In' dengan pemutusan arus berlangsung dalam waktu 0,2 detik.

MCB Tipe H, untuk keamanan penerangan atau instalasi bangunan. MCB jenis ini secara termal sama dengan Tipe L, tetapi pengaman elektromagnetik terputus dalam 0,2 detik, jika arusnya sama dengan 2,5 In - 3 In untuk arus bolak-balik atau sama dengan 4 In untuk arus searah.

Jenis MCB ini digunakan untuk instalasi rumah. Dalam instalasi rumah, arus gangguan yang rendah sekalipun harus segera diputuskan. Sehingga jika terjadi gangguan pengardean, bagian yang terbuat dari logam tidak akan disuplai tegangan dalam waktu lama.



Back To Top