Kita semua tentu sudah tahu bahwa MCB biasanya dipasang sebagai pengaman instalasi listrik di rumah. Berbagai ukuran ampere mcb listrik yang umumnya digunakan di rumah, seperti MCB 2A , MCB 3A, MCB 4A, MCB 6A, MCB 10A, dan berbagai ukuran ampere lainnya.
MCB adalah singkatan dari Miniature Circuit Breaker. MCB adalah perangkat listrik kecil yang dipasang sebagai instalasi pengaman listrik dari terjadinya arus lebih atau saat korsleting. Pada instalasi listrik yang menggunakan KWHmeter dari PLN, tentunya sudah dilengkapi dengan MCB.
MCB dipasang di KWHmeter, biasanya selain berfungsi sebagai pengaman dalam hal korsleting (hubung singkat) juga untuk membatasi beban atau daya listrik yang kita gunakan di rumah. Jumlah MCB yang terpasang oleh PLN di KWHmeter di rumah kita akan disesuaikan dengan daya listrik terpasang.
Untuk mengetahui bagaimana jumlah ampere MCB yang harus dipasang, tentu ada perhitungan agar daya listrik terpasang bisa kompatibel dengan penggunaan tenaga listrik di rumah kita. Karena biasanya listrik yang kita gunakan adalah AC 1 phase, maka gunakan rumus perhitungan listrik listrik 1 fase 1, yaitu:
P = V x I
dimana,
P (Power) adalah kekuatan daya dengan satuan VA.
V (Voltage) adalah voltase dengan satuan Volt.
I (Intensitas) adalah arus listrik dengan satuan Ampere.
Selain MCB yang dipasang di KWH meter, MCB juga harus kita pasang di instalasi listrik di rumah. Hal ini bertujuan untuk memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap risiko arus pendek dan jika terjadi overload. Selain itu, pemasangan MCB di dalam rumah juga memudahkan kita untuk memperbaiki, dan lain-lain.
Untuk menentukan MCB yang tepat, pastinya kita harus menghitung berapa total arus listrik yang digunakan di rumah kita. Untuk menentukan arus listrik, kita bisa menghitung total watt semua peralatan listrik yang kita pakai di rumah.
MCB bekerja dengan memutus hubungan yang disebabkan oleh berlebihnya pemakaian listrik dengan menggunakan sistem elektromagnet atau bimetal. Cara kerja MCB adalah memanfaatkan ekspansi panas bimetal akibat arus yang mengalir untuk memutus arus listrik. Kapasitas MCB menggunakan satuan Ampere (A). Kapasitas MCB mulai dari 2A, 4A, 6A, 10A, 16A, 20A, 25A, 32A dan lainnya. Sebaiknya MCB yang digunakan harus memiliki logo SNI pada MCB.
MCB tidak dibuat untuk mengatur arus listrik besar. Fungsinya untuk membatasi arus listrik saja. Terlepas dari jumlah input power ke MCB, daya output hanya dibatasi oleh kapasitas MCB saja. Jika terjadi perubahan jumlah daya listrik di luar kapasitasnya, maka saklar MCB akan turun. Ini adalah fungsi lain dari MCB yang kita butuhkan, yaitu untuk menjaga aau membatasi pergerakan arus listrik agar tetap berada di bagian tersebut.
Itulah info seputar ukuran Ampere MCB listrik yang Saya ambil dari blog dunia berbagi ilmu
dan listrik di rumah.
MCB adalah singkatan dari Miniature Circuit Breaker. MCB adalah perangkat listrik kecil yang dipasang sebagai instalasi pengaman listrik dari terjadinya arus lebih atau saat korsleting. Pada instalasi listrik yang menggunakan KWHmeter dari PLN, tentunya sudah dilengkapi dengan MCB.
MCB dipasang di KWHmeter, biasanya selain berfungsi sebagai pengaman dalam hal korsleting (hubung singkat) juga untuk membatasi beban atau daya listrik yang kita gunakan di rumah. Jumlah MCB yang terpasang oleh PLN di KWHmeter di rumah kita akan disesuaikan dengan daya listrik terpasang.
Untuk mengetahui bagaimana jumlah ampere MCB yang harus dipasang, tentu ada perhitungan agar daya listrik terpasang bisa kompatibel dengan penggunaan tenaga listrik di rumah kita. Karena biasanya listrik yang kita gunakan adalah AC 1 phase, maka gunakan rumus perhitungan listrik listrik 1 fase 1, yaitu:
P = V x I
dimana,
P (Power) adalah kekuatan daya dengan satuan VA.
V (Voltage) adalah voltase dengan satuan Volt.
I (Intensitas) adalah arus listrik dengan satuan Ampere.
Selain MCB yang dipasang di KWH meter, MCB juga harus kita pasang di instalasi listrik di rumah. Hal ini bertujuan untuk memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap risiko arus pendek dan jika terjadi overload. Selain itu, pemasangan MCB di dalam rumah juga memudahkan kita untuk memperbaiki, dan lain-lain.
Untuk menentukan MCB yang tepat, pastinya kita harus menghitung berapa total arus listrik yang digunakan di rumah kita. Untuk menentukan arus listrik, kita bisa menghitung total watt semua peralatan listrik yang kita pakai di rumah.
MCB bekerja dengan memutus hubungan yang disebabkan oleh berlebihnya pemakaian listrik dengan menggunakan sistem elektromagnet atau bimetal. Cara kerja MCB adalah memanfaatkan ekspansi panas bimetal akibat arus yang mengalir untuk memutus arus listrik. Kapasitas MCB menggunakan satuan Ampere (A). Kapasitas MCB mulai dari 2A, 4A, 6A, 10A, 16A, 20A, 25A, 32A dan lainnya. Sebaiknya MCB yang digunakan harus memiliki logo SNI pada MCB.
MCB tidak dibuat untuk mengatur arus listrik besar. Fungsinya untuk membatasi arus listrik saja. Terlepas dari jumlah input power ke MCB, daya output hanya dibatasi oleh kapasitas MCB saja. Jika terjadi perubahan jumlah daya listrik di luar kapasitasnya, maka saklar MCB akan turun. Ini adalah fungsi lain dari MCB yang kita butuhkan, yaitu untuk menjaga aau membatasi pergerakan arus listrik agar tetap berada di bagian tersebut.
Itulah info seputar ukuran Ampere MCB listrik yang Saya ambil dari blog dunia berbagi ilmu
dan listrik di rumah.